Pesan Kedua Orang Tuaku
Urip ing donyo minangkane mampir ngombe.
Kudu nrimo ,kudu sabar,kudu momong karo awake dhewe ugo wong liyo,
Syukur karo sing kuoso…
Sifat adigang, adigong, adiguno ra bakal menangke lakon,,!
Ojo dumeh dadi wong biso,
Ojo dumeh dadi wong sugih,
Ojo dumeh dadi wong kanggo,
Kui kabeh naming pacoban urip.
Balong biso ajur,bondo biso entek!
Wong bagos ora saklawase
Wong ayu ora saksuene
Ora ono sing langgeng liyane ALLAH SWT
Sing jujur ojo ngapusi, sing pinter ojo keblinger..
Nek koe kroso loro di jiwet, ojo njiwet wong liyo,
Sing do eleng ngger….le mu dadi menungso…..
Orang Jawa, dikenal memiliki perasaan halus, serta tenggang rasa tinggi.
Karena itulah mereka tidak menyukai orang sombong. Yaitu, orang yang
congkak, pongah, angkuh, takabur, menghargai diri sendiri
berlebihan
dan cenderung meremehkan (merendahkan) orang lain. Di Jawa, sombong
dianggap sifat yang buruk (tak terpuji), dan sebaiknya dihindari karena
akan jadi gangguan serius bagi komunitas dan lingkungannya.
Rabu, 27 Maret 2013
Selasa, 26 Maret 2013
Pitutur Urip Wong Jawa (2)
Ojo Dumeh
Di antara filosofi hidup orang jawa yang paling terkenal mungkin adalah “ojo dumeh”. Bahkan filosofi ini sudah mulai digunakan oleh kalangan yang lebih luas, tidak terbatas pada orang jawa saja. Ojo dumeh
yang dalam bahasa sekarang mungkin bisa diterjemahkan langsung sebagai
“jangan mentang-mentang” ini dianggap filosofi yang aplikatif sepanjang
masa dan sangat powerful.
Ajaran ojo dumeh menyarankan kepada kita agar jangan sampai
kelebihan ataupun kehebatan yang kita miliki justru menjadi bumerang,
membunuh diri sendiri. Kelebihan seseorang bisa dalam bentuk kekayaan,
keahlian, jabatan, ketampanan atau kecantikan, kepopuleran, ataupun
keturunan.
Dalam hal kekayaan misalnya, jangan mentang-mentang kaya kemudian
tidak menghargai yang miskin, apalagi melecehkan ataupun menghina. Ojo dumeh!
Kekayaan yang kita miliki tidak bisa dijamin akan abadi. Bisa saja hari
ini kita kaya tetapi malam nanti kekayaan kita dirampok orang dan ludes
semua kekayaan kita. Kalau hal seperti itu terjadi, mau apa? Ini adalah
refleksi dari realita kehidupan di mana ada kaya ada miskin, ada yang
pintar ada yang bodoh, dan sebagainya. Yang kaya bisa saja menjadi
miskin dan yang miskin bisa saja menjadi kaya.
Untuk itulah maka kearifan jawa ini selalu mengingatkan kita untuk ojo dumeh.
Jangan mentang-mentang memiliki kelebihan kemudian menjadi sombong,
tidak terkendali, lupa diri, bahkan kemudian merendahkan orang lain.
Kearifan untuk ojo dumeh inilah yang mengantar banyak orang menjadi sukses. Bahkan ojo dumeh dapat melipat gandakan kekuatan dan kelebihan kita sehingga kita lebih powerful. Mengapa demikian?
Terdapat beberapa alasan mengapa ojo dumeh menjadikan kita lebih powerful. Yang pertama, ojo dumeh
selalu mengingatkan kita agar kita tidak tergelincir kemudian jatuh
dari posisi kita sekarang. Hal ini dikarenakan dengan selalu ingat pada
adanya posisi yang berada dibawah kita, memberikan sinyal bahwa kalau
tidak berhati-hati kita bisa terpeleset dan jatuh ke posisi tersebut.
Jadi ojo dumeh menciptakan kehati-hatian. Dengan kita berhati-hati, maka
pijakan kita menjadi lebih kuat. Kita tidak akan terpeleset, apa lagi jatuh.
Pitutur Urip Wong Jawa (1)
Dudu Sanak Dudu Kadang, Yen Mati Melu Kelangan
Artinya, dudu sanak (bukan saudara), dudu kadang (bukan kerabat), yen mati (kalau meninggal), melu kelangan
(ikut kehilangan). Peribahasa ini merupakan gambaran mengenai eratnya
sistem kekerabatan di Jawa, dimana semua warga dihargai tanpa
membeda-bedakan keturunan maupun hubungan darah yang ada. Meskipun orang
lain, kalau yang bersangkutan mau menyatu atau membaur, maka mereka
akan menghargai dan menganggapnya seperti keluarga sendiri.
Orang Jawa
memiliki semangat persaudaraan yang tinggi. Semangat itu membuat mereka
mudah bergaul, menjalin persahabatan dengan siapa saja. Sebab,
persaudaraan (patembayatan) merupakan cara yang ideal untuk
menemukan ketenteraman hidup. Di Jawa, menghormati orang lain (misalnya,
tamu) sangatlah diutamakan. Terlebih jika sosok itu telah berjasa.
Menghormatinya pun akan diwujudkan dengan bermacam cara, sekaligus
menjadi manivestasi balas budi kepada sang pemberi jasa. Karena itulah,
ketika sosok yang sangat dihormati dan dihargai itu meninggal, mereka
akan benar-benar berduka dan merasa sangat kehilangan. Bahkan, terkadang
lebih berduka daripada ketika menghadapi kematian sanak kerabat
sendiri.
Saya harus banyak belajar dari para pendahulu...karena semua Pitutur Urip Wong Jowo merupakan suatu pengalaman hidup dengan menggunakan ilmu titen (yang diamati dan dianalisa tentunya segala sesuatu yang terjadi).
Ilmu Titen
Bagi manusia Jawa, tidak ada yang kebetulan didalam hidup ini – semua
kejadian sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa, Maha Skenario. Karena
tidak ada yang kebetulan maka pola-pola kejadian didalam kehidupan
kita tentunya bisa diobservasi dan diteliti untuk kemudian diambil
hikmahnya dan dilakoni nasihatnya.
Kamis, 14 Maret 2013
15 Masalah kesehatan karena rokok yang jarang dipublikasikan
Berdasarkan penelitian banyak dampak kesehatan yang diakibatkan oleh rokok. berikut efek samping akibat rokok yang jarang dipublikasikan, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.
1. RAMBUT RONTOK. Rokok memperlemah sistem kekebalan, sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit seperti lupus erythematosus yang menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut, dan erupsi cutan (bintik merah) diwajah, kulit kepala dan tangan.
2. KATARAK. Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisi mata. Katarak, yaitu memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya yang dapat menyebabkan kebuataan, 40% terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak dengan cara mengiritasi mata dengan terlepasnya zat-zat kimia di paru-paru yang oleh aliran darah dibawa sampai kemata.
3. KULIT KERIPUT. Merokok dapat menyebabkan menuaan dini pada kulit karena rusaknya protein yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, dan terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama didaerah bibir dan mata.
Senin, 11 Maret 2013
Informasi Tarif Bus Demak (Jateng) - Serang (Banten), Serang - Cikupa (Tangerang)
Dulu bagi semua orang yang hendak pergi ke tempat yang baru pertama kali dikunjungi bakalan mengalami kesulitan ... tapi sekarang tidak karena seiring dengan perkembangan Teknologi seperti maraknya keluaran Gadget yang ada fasilitasnya map/GPS. Sebentar dulu, itu kan bagi mereka yang nglencer menggunakkan kendaraan sendiri, tapi yang naek bus/angkot dimana harus pindah2 dari angkot/bus yang satu ke yang lain...belum lagi masalah premannya/orang yg bakal punya niat jahat terhadap kita....hmmm
Berikut tip - tip dari anne yang mungkin akan sedikit membantu :
- Sebelum turun dari bus ... tanya - tanya ma pak kondektur/berbasa - basi dengan cara loe
- Meskipun bingung pada suatu tempat dimana tempat itu merupakan tempat yang asing....just stay cool, biasa aja pura2 paham bener daerah tersebut...ambil permen atau rokok (bagi perokok) nongkrong deketin orang yang sekiranya tidak mencurigakan dan dengan gaya loe sendiri ngobrol aja basa basi sukur - sukur to the point, tapi ingat nadanya calm aja...
- Klo bingung sekali, lari ke Pos Polisi/petugas terminal/bagian informasi tanya to the point sambil pasang muka bloon(jika diperlukan)
Eit sorry masalah tarif :
Langganan:
Postingan (Atom)